Tuesday, 23 July 2013

Dulu

 

Disebuah kursi malas...
Dibalik alunan piringan hitam yang membuai
Aku ditulikan
Disebuah daratan berpasir...
Bersama cakrawala yang memerah
Aku dibutakan
Disebuah gigir yang curam...
Tersentuh belaian lembut semilir angin
Aku mati rasa

Dalam diam benakku beralih sewindu lalu
Ketika masih ada kita
Bukan kau atau aku
Berdua kita berpilin
Menjalin rangkaian romansa
Mengubah titik-titik kesepian menjadi garis kesempurnaan
Dimana kecupan bibirmu terasa manis
Dan dekapan tubuhmu terasa hangat

Disebuah kursi malas...
Seiring dentang jam
Aku tersadarkan
Bahwa hanya tersisa bisikan kemudian senyap
Bahwa hanya ada album hitam putih
Bahwa hanya ada proyeksi figur bisu
Bahwa semua hanyalah imaji
Hanyalah kenangan




No comments:

Post a Comment